Permainanmu Hebat

Vimax Asli
Obat Pembesar Panjang Penis






Kisah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Jakarta, namanya Andre dia mempunyai otak yang sangat pintar dan cerdik disamping jadi mahasiswa dia juga membuka usaha kecil kecilan yaitu konter service hp, saat ini lagi musim liburan semester si Andre kemungkinan tidak pulang kampung di Bandung ataua di Semarang.

Malah dia ingin masih di Jakarta untuk acara elektronik di sebuah Mall,
Suara yang memanggil nama Andre dengan nada yang ramah dan tentram.
Hallo Selamat siang mas Andre??
Andre yang sedang sibuk menoleh ke suara tadi.
Lhoo kamu to Bella , kapan kamu kesini , tumben aja maen kemari.
Bella adalah “kembang kampus” ditempat Andre kuliah dan Andre sudah mendengar selentingan bahwa Bella juga sering gonta ganti laki-laki namun Bella dan Andre beda fakultas.
Kadang Bella terlihat berjalan bareng dengan cowok muda cakep kemudian ganti dengan om-om senang, lantas beberapa waktu lalu Bella akrab dengan Sony teman sefakultas Andre dan baru beberapa minggu mereka tidak terlihat lagi bermesraan.
“Ini Ar! HP-ku ngadat tolong betulin yach..” seru Bella seraya menyerahkan HP-nya kepada Andre.
“Tumben Ar nggak liburan ke Bandung, kan di sana banyak mojang-mojang nan menawan?” selidik Bella.
“Nggak.. males saja mendingan cari duit, sini coba aku periksa,” kata Andre seraya berdiri meminta kemudian memeriksa HP Bella.
! emmhh.. bisa ditunggu nggak,” tanya Bella.
“Nggak usah dech.. entar malem aku anterin ke rumah kamu, kasih saja alamatnya.” kata Andre dengan menyodorkan secarik kertas.
“Itung-itung main ke rumah kamu, aku kan belum pernah sama sekali.” sambung Andre.
“Thanks.. tapi gue punya kartu nama khok, nich” Bella menyodorkannya kepada Andre.
“OK, tunggu entar malem yach jam 19:30” sahut Andre.
“Jangan ! jam 21:00 saja, soalnya aku ada janji dengan keponakan gue,” cegah Bella.
“Ehem.. keponakan apa kepenakan?” ledek Andre.
“Iiich.. sebbel dech..” kata Bella sambil mencubit lengan Andre. Andre hanya bisa meringis saja dan melihat Bella berlenggok ria dengan pingulnya yang aduhai.
“Huuhh..” keluh Andre.
Memang, siapa yang tidak kenal dengan Bella di kampus itu, disamping dia anak pejabat ia juga betul-betul cantik. Tubuhnya sekitar 167 cm, badannya tinggi langsing dan kulitnya kuning langsat bak pengantin, namun ia juga terkenal sombong dan materialistis dimata cowok maupun cewek.
Payudaranya seksi 36 dan rambutnya tergerai indah. Bibirnya seksi kelihatan kecil namun tebal dan bergigi indah apalagi kalau tersenyum dengan lesung pipitnya. Andre sendiri orangnya liberal namun tidak pernah berpikiran buruk terhadap gadis manapun, ia hanya berkonsentrasi pada bisnisnya.
Pukul 20:00 Andre mulai memacu Kijang hadiah ulang tahunnya yang ke-20 dari ayahnya dua tahun lalu dan hampir 45 menit Andre sudah menemukan alamat Bella. Andre sengaja berpakaian santai mengenakan celana pendek komprang dan T-shirt made in Dagadu bermotifkan kartun lucu karena disamping ke rumah Bella ia sebenarnya akan main ke rumah Sri pacarnya untuk menyerahkan HP teman sekost Sri. Ia lantas membelokkan kijang kesayangannya itu ke arah gerbang kemudian turun untuk memencet bel.
“Treett.. Treett.. Treett..” suara bel telah berbunyi.
Agak lama ia menunggu kemudian datanglah pembantu Bella untuk membukakan gerbang.
“Nggak usah dibuka Bik, aku cuman nitip ini buat Bella.” sergah Andre sambil menyerahkan HP Bella kepada Bik Lili.
“Ngg.. tapi Mas, tadi Non Bella pesen kalo ada Mas Andre disuruh masuk dul..” belum habis Bik Lili berkata kata Bella menyahut dari kejauhan.
“Andre.. masuk dulu, soory aku habis mandi nich.. aku tunggu di ruang tamu yach!” teriak Bella.
Andre tidak menjawab, segera setelah Bik Lili membukakan gerbang ia memasukkan kijangnya ke halaman namun Andre sempat melirik ke gumpalan pantat Bik Lili yang masih padat.
Rumah itu berhalaman luas dan berhiaskan taman nan elok serta kolam ikan lengkap dengan air mancurnya.
“Mas Andre mau minum apa?” tanya Bik Lili setelah Bella menyilakan Andre duduk.
“Jahe hangat boleh?” jawab Andre singkat.
Sebelum Bik Lili menghilang dari depan Andre, ia melihat Bik Lili sempat memberikan senyuman genitnya kepada Andre.
“Dasar genit.. tapi bahenol juga itu Bibik,” batin Andre sambil melirik ke arah Bella dan Bella tersenyum penuh arti di mata Andre.
“Aku baru saja datang dari rumah Sony, kami pun bertengkar hebat karena Sony orangnya pencemburu berat,” Bella mencoba menjelaskan.
“Lagian dia juga..” Bella menghentikan pembicaraannya sejenak dan matanya menerawang jauh.
“Dan akhirnya kami pun berpisah..” imbuh Bella datar, Bella kemudian menyilangkan kedua pahanya yang bulat mulus itu, tungkainya kecil dan indah.
“Dilihat dari tungkainya, Bella mempunyai nafsu seks besar dan tenaga si Sony rupanya tenaga ayam..” batin Andre, dalam hati Andre sendiri pun sudah mendengar kalau Bella itu hasrat seksnya meledak-ledak bak merapi, hal itu dia dengar dari salah seorang sahabatnya yang pernah menjadi gacoan Bella.
Dari penjelasan Bella, Andre tidak percaya 100% dilihat dari mimiknya yang tidak serius dan kata-kata Bella yang tak sempat terucap tadi. Andre sendiri adalah cowok bertubuh langsing bukan atletis dan dilihat dari tinggi dan kepalan tangannya, penis Andre pasti lebih dari cowok-cowok lainnya.
Panjangnya sekitar 15 cm dengan diameter 3 cm, Andre sendiri pandai berolah gerak di ranjang dan tanpa sepengetahuan teman-teman lainnya Andre sudah seringkali diajak kencan oleh tante-tante girang di Jakarta.
“Sorry, aku pakai ginian nggak pa-pa kan, abis mandi kan biar segar..” Bella mencoba memohon karena ia hanya memakai sleeping jas tanpa BH. Kedua putingnya terlihat menggunung tegak ke depan sehingga kedua putingnya tersembul merangsang di balik sleeping jasnya. 
“Nggak pa-pa kok, santai saja.. malah.. oh nggak..” kata Andre.
“Malah apa Ar.. kamu senang, kan?” tanya Bella diikuti silangan kedua pahanya yang mulus.
“I.ii.iya.. eh.. nggak..” jawab Andre sekenanya.
“Nggak pa-pa Ar, kita udah sama-sama besar kok,” seru Bella menetralkan suasana kaku yang tiba-tiba menyelimuti mereka.
“Silakan diminum jahenya Ar?” kata Bella mempersilakan Andre.
“Terima kasih Bellat, oh iya nich HP-mu udah betul, kalo ada komplain hubungi aku yach.” jawab Andre seraya meneguk habis jahe bikinan Bik Lili.
Entah dicampur dengan ramuan apa jahe itu sehingga tubuh Andre terasa lebih hangat dan berdesir kencang darahnya. Bik Lili memang pembantu yang hebat, selain dia pintar memasak dia juga pandai mebuat minuman berkhasiat.
“Bik Lili memang masih muda sekitar 32 tahunan menurut taksiran Andre dan ia adalah bukan janda juga bukan gadis karena ia telah ditinggal entah kemana oleh suaminya sekitar 3 tahun lalu,” jelas Bella. Bella lantas mencoba HP-nya dan ia meminta Andre keluar, ke halaman sebentar karena ia akan menghubungi HP Andre.
“Yach Bella.. suaranya bagus kok,” jawab Andre singkat.
“Entar dulu jangan di tutup dulu,” sergah Bella.
“Emang ada apa Bellat? udah bagus kok suaranya aku terima,” kata Andre sambil berjalan ke arah ruang tamu kembali.
“Emmh.. kamu mau nggak tidur di sini entar malem?” pinta Bella. 
Andre kaget bukan kepalang karena hal ini tidak pernah ia bayangkan sama sekali dan ia tiba-tiba setengah gugup, sejenak ia terdiam namun batinnya bergejolak karena minuman jahe hangat dicampur telor bebek, merica dan madu murni.
“Mmm.. tapi..” kata Andre.
“Nggak pa-pa Papiku lagi ke Surabaya kok, biasa ada proyek dan Mamiku lagi ke Bandung karena ada acara keluarga,” kata Bella.
“Jangan ngeres dulu akh..” imbuh Bella.
“Eh siapa yang ngeress, aku cuman bingung.. kan ada Bik Lili!” sergah Andre.
“Aaakh.. ngak usah pakai alasan macem-macem, pokoknya mau kagak?” tanya Bella.
“Boleh..” sahut Andre singkat.
“Kalo gitu kita ke ruang tengah saja yach sambil lihat televisi atau film bagus karena aku punya koleksi baru dari Papi saat dinas ke luar negri..” ajak Bella.
Berdua mereka menuju ke ruang tengah nan luas itu, berhamparkan karpet hijau muda dan bantal bantal dacron besar. Di sisi ruangan itu ada sebuah sofa panjang mengahadap ke kolam renang Ruangan itu terpisah dengan ruang lain dan hanya terhubung dengan sebuah pintu, menghadap ke kolam renang di samping rumah.
“Kolam renang itu sendiri terisolasi dari ruangan lainnya dan sangat privacy sekali apalagi berdua dengan dara cantik,” Andre menghela nafasnya dalam-dalam.Sedetik tubuh Andre mulai nyaman di lingkungan baru tersebut, lantas mengambil sebatang kretek 76-nya kemudian mengambil tempat duduk di karpet.
Bella lalu menceritakan tentang diri dan keluarganya yang sudah terancam hancur, papinya punya WIL dan maminya juga sering berganti-ganti gigolo untuk melampiaskan hasratnya.
Malam semakin larut dan jam dinding sudah menunjukkan pukul 21:30, Andre dan Bella masih terpaku di hamparan karpet menyaksikan acara TV yang kelihatan membosankan. Berkali-kali Bella memindah channel akan tetapi tidak ada yang menarik kemudian setelah ngomong kepada Andre Bella menyalakan VCD semi XX.
“Mau nggak liat BF daripada acaranya membosankan, aku punya dua nich?” tanya Bella.
“Aku sich seneng saja..” jawab Andre datar dikuti kepulan asap harum kretek kesukaannya. 
“Ach sialan, emang lo yang nggak seneng apaan?” kata Bella sambil menyalakan VCD XX-nya.
Kedua insan itu ngobrol ngalor-ngidul sambil menikmati anggur merah kesukaan Bella dan sesekali saling cubit.
Meskipun bukan pacarnya, akan tetapi Bella adalah teman akrab Andre untuk tempat belajar mata kuliah yang Bella sendiri tidak mampu mengatasinya. Biasanya Bella konsultasi mata kuliah dengan Andre di bengkel kerja Andre di Mall dan sehabis itu Bella traktir makan siang.
Tak lebih dari itu memang hanya sebatas hubungan baik dan Andre juga tidak berani bertindak lebih jauh lagi karena takut Bella tersinggung ataupun Andre bukan type Bella.
Pada adegan ranjang, wajah Bella nampak mulai memerah tegang menahan hawa nafsunya. Kedua pahanya yang sejak tadi diam kini mulai kelihatan gelisah dan ia coba untuk digesek-gesekkan sendiri.
Andre tahu memang apa yang sedang dialami Bella dan juga pernah dialami oleh Sri, pacarnya. Bella dengan sedikit kaku mendekatkan diri kepada Andre dan berbisik, “Ar! mau nggak kamu puasin aku malam ini?” tanya Bella mengharap.
Tanpa menjawab Andre kemudian mendekatkan diri ke Bella yang bersandar pada sofa, lengannya dilingkarkan di pundak Bella kemudian Andre membisikkan sesuatu ke telinga Bella.
“Kamu horny malam ini Bella?” tanya Andre.
“Akkh.. pake nanya lagi, mumpung lagi sepi..” kata Bella sewot seraya mendaratkan french kiss di bibir Andre.
“Bik Lili kemana..?” tanya Andre.
“Mau main berdua dengan Bik Lili, kata Sony sich mainnya Bik Lili lembut menghanyutkan.” imbuh Bella.
“Tapi entar lo puasin gue dulu nanti kalo memang aku udah ngilu kita gantian.” kata Bella kemudian merebahkan dirinya di pangkuan Andre.
“Mmmpphh.. aku ingin kehangatanmu malam ini Arr, karena tak ada lagi yang aku dapat harapkan..” pinta Bella sambil meraba penis Andre yang sudah mulai setengah tegang.
“Mmpph.. punyamu panjang and besar.. benar dugaanku..” bisik Bella.
“Kamu pasti akan menggelinjang kegelian nikmat Bella.” sahut Andre seraya mendaratkan french kiss.
Berdua mereka sudah hanyut dalam buaian cumbuan penuh birahi, Andre sendiri sudah sibuk dengan pekerjaan tangannya di kedua bukit kenyal Bella yang semakin kenyal saja. Tubuh Bella menggeliat bak cacing kepanasan dan perlahan tangan Andre turun ke arah perut Bella melepas tali sleeping jasnya.
Kini sleeping jas telah terbuka dan tubuh Bella mulai kelihatan mulusnya, di sudut selangkangannya tumbuh rambut-rambut halus terawat dan tepat di bawahnya ada segumpal daging yang merekah berwarna pink.
Tangan Andre turun ke bawah lagi untuk menggapai memek Bella yang sudah mulai membasah, dengan tetap mencumbui bibir Bella Andre mulai membuka bibir luar memek Bella yang tebal seksi itu.Kedua jari telunjuk dan jari tegahnya ia buka membentuk huruf V.
Tangan “V” Andre itu mulai menggosok lembut, mengapit, menjepit lembut dan sesekali dibuka lebih lebar lagi. Sementara jempolnya menekan lembut klitoris Bella untuk memberikan sentuhan yang luar biasa nikmatnya.
Tubuh Bella kini oleng diiringi desahannya, sleeping jasnya ia buka tergesa-gesa dan dihempaskan di sofa.
Tubuh mulus putih itu kini menggelinjang-gelinjang di pangkuan Andre, sentuhan tangan Andre tidak hanya terbatas itu saja dan pada suatu kesempatan telunjuknya masuk ke lubang memek Bella dan di tusuk-tusukan lembut.
“Uuugghh.. oogghh.. oogghh.. Arr.. aaghh.. tusuk teruss.. sshh.. Arr..” pinta Bella terbata-bata memelas. Matanya merem melek, kedua bibirnnya terbuka mendesis, mendesah dan kedua pahanya ia buka lebar-lebar menikmati sensasi yang ada.
Tangannya mecoba menggapai karpet untuk diremas karena ia menahan rasa ngilu, geli dan nikmat bercampur jadi satu karena permainan dua jari Andre. Kepalanya terlihat sesekali terangkat tak kuat menahan sensasi dua jari dari Andre.
Bella lalu melipat lututnya dan membuka lebar-lebar agar tangan Andre mampu membuatnya menggapai orgasme yang dirindukannya. Tubuhnya semakin bergelinjang hebat dan kini tangan Bella mulai merangsek celana pendek Andre, kemudian dilemparkannya sembarangan lalu tangannya terlihat menelusup ke dalam CD Andre.
Andre tampaknya terengah juga mendapat perlakuan seperti itu, apalagi dalam sekejap Bella sudah melepas CD Andre dan melumat batang pejal nan hangat itu. 
“Aaakkhh..” pekik Andre saat Bella mulai mengulum “topi baja” penisnya. Sensasi yang ditimbulkan akibat lingkaran kepala penis itu membuat Andre tegang dan sejenak ia melepaskan kuluman di puting Bella.
“Sesshh.. ookhh.. Arr..” Bella hanya bisa merintih saat Andre mulai merebahkan dirinya dan mengatur posisi Bella di atas. Bella berdiri merangkak dengan lutut kirinya sementara lutut kanannya tetap tegak bagi orang jongkok.
Posisi demikian adalah posisi bagus untuk melakukan seks 69 karena dengan begitu selangkangan Bella mengangkang maksimal dan memeknya terlihat merekah pink. Dengan lahap Andre mulai mematukkan ujung lidahnya tepat di klitoris Bella sehingga membuat Bella kelonjotan, sementara kedua jari telunjuk dan tengahnya membuka, sesekali menggosok lembut bibir luar memek Bella.
Si pemilik lubang hanya mampu mendesah saat lendirnya mulai melumasi lubang kenikmatan miliknya dan memberikan rasa geli yang amat nikmat. 
“Aaaoogghh.. emmpphh.. sedoth teruss Arr..” desah Bella ketika Andre mulai menghisap lembut bibir dalamnya dan dilain bagian tangan Bella juga mulai melakukan pekerjaannya mengocok, kadang membelai lembut batang hangat milik Andre.
Andre hanya bisa merasakan sedikit asin saat mani Bella mulai meleleh sedikit demi sedikit dan dihisapnya hingga terasa kesat bagi Bella.Bella sendiri rupanya dendam dengan orgasme karena si Sony ternyata hanya ayam sayur dimata Bella.
Kocokan Bella di penis Andre sebaliknya tidak terasa nikmat bagi Andre karena Bella kocokannya tak karuan alias ngawur. Bella hanya konsentrasi menggapai nikmatnya orgasme dengan mulut Andre dengan gelitik kumisnya.
Gelitik kumis Andre di lembah antara bibir luar dan bibir dalam membuat Bella semakin erat mencengkeram penis Andre dan karpet.
“Ooouugghh.. aakkhh.. aakkhh.. Arr.. oogghh.. kumismu.. gelii.. aaghh.. aahh.. aahh.. aku.. keluaarr..” ceracau Bella tak karuan, pinggulnya dihempaskan ke belakang menekan wajah Andre, tubuhnya mendongak melepas cengkeraman tangannya di penis Andre. 
Wajahnya mendongak ekspresif, matanya merem melek, kedua tangannya terlihat meremas rambutnya, kedua bibirnya terbuka lebar dan mendesis kenikmatan. Lidahnya menjilat bergantian di kedua lapis bibirnya menjulur tak peduli suaranya memekik memenuhi ruang itu.
Andre masih terlihat menjilat sisa-sisa lelehan mani Bella yang masih terlihat meleleh di bibir luar lubang memeknya hingga kesat dan Andre telah mempersiapkan jurus kedua bagi Bella.Andre kelihatan puas membuat Bella kelonjotan. “Oogghh.. ooghh.. makasih Arr.. emmpphh..” Bella masih terengah kelelahan. 
Perlahan Andre membalikkan tubuh langsing Bella dan kemudian menggotongnya.
“Mau kemana Yang?” tanya Bella manja dan masih terlihat sisa-sisa orgasme pertamanya namun Bella tidak protes sebagai tanda tidak kesetujuannya.
Dalam bopongannya Bella mencoba meraih bibir Andre dan mengulumnya.
“Heemmhh.. Yang.. aku.. pasti akan kau buat puas malam ini,” bisik Bella. 
Kedua tangannya tetap dililitkan di leher Andre, saat Andre mulai menyandarkan tubuh indah kebanggaannya di sofa panjang. Bella hanya terlihat pasrah apa yang diperbuat Andre yang kini beringsut mengambil dacron kecil dan diselipkannya di bawah pantat Bella.
Bella sadar bahwa ia hanya ingin menjadi obyek untuk beberapa kali tempo foreplay ini maka dari itu ia hanya pasrah apa yang akan diperbuat Andre padanya.
Andre berlutut dan sejenak memandangi memek Bella yang terlihat tambah mencuat dan merekah karena pengaruh ganjalan dacron kecil di pantatnya. Klitorisnya semakin kelihatan menonjol kenyal karena terangsang hebat.
Andre melipat kedua lutut Bella dan meletakkan kakinya bertumpu pada sofa sehingga kelihatan seperti jongkok lalu mengisyaratkan Bella untuk membuka lebar-lebar. Bella hanya terpejam dan mendesis lembut saat Andre mulai mencumbui lubang memeknya. 
“Hemmhh.. memekmu..harum.. Bella.. dann.. emmhh..” puji Andre yang masih terlihat sibuk dengan hisapan dan kuluman di selangkangan Bella.
“Oookhh.. hisapanmu.. aakhh.. Andre sayaangg..” rengek Bella panjang saat Andre mulai membuka bibir luar memek Bella dan menghisap bibir dalamnya. 
“Aduuhh.. aahhgghh.. aahhkk.. aakkhh.. uughghh.. ngg.. emmpphh..” Bella mulai mengigil lagi.
“Ooohhkkhh.. aakkhh..” pekik Bella tertahan saat tiba-tiba Andre merebahkan tubuhnya dan kembali mengangkat ke tepi sofa.
Pantat seksi Bella diletakkan di sandaran tangan sisi sofa tersebut dan kedua lututnya tetap terlipat dan pahanya mengangkang lebar.
“Uuugghh.. Arr.. mau diapain guee..” tanya Bella lemah. Tubuhnya tergolek indah dan pinggulnya terangkat tinggi di sandaran tangan sisi sofa. Andre tergopoh-gopoh ke sisi pinggul Bella di sisi sofa dan ia berlutut di sana, tangan kirinya mulai meremas lembut dada Bella yang kenyal.
“Oookhhk.. Yaanngg.. aakhh.. ookhh.. nikmathnyaa.. aahhgghh..” desah Bella merasakan kecupan bibir Andre di labia minoranya. Sensasi akibat gelitikan kumis Andre dan pilinan tangan kiri Andre di puting kanannya membuatnya teregah-engah.
Terlihat Bella mulai meremas sendiri payudara kirinya, wajahnya tegang memerah menahan birahi yang amat sangat mendesak untuk disemburkan.
“Aaakhh.. aahhgg.. oohhgg.. oohh.. Arr.. aku mau keluaarr.. nikmatt..” pekik Bella saat kecupan bibir Andre mulai menggesek lembut lemah memeknya. Bibir dalam memeknya terhisap lembut namun terasa kuat dan dahsyat, lubang memeknya juga terasa penuh gerigi lembut lidah Andre yang menyusup ke sana.
Memek Bella seperti menetek ke lidah Andre, sementara lidah Andre mulai menjulur keluar masuk di memek Bella.
“Akuu.. kelluuarr.. Arr.. aaggh.. sshh.. aaghh.. aaghh.. uugghh.. sshh.. ooh my god.. nikmath banget..” Bella terpekik keras saat Andre menghisap dalam dan mengapit kedua bibir dalam memek Bella dengan kedua bibirnya sementara lidah Andre dijulurkan maksimal ke dalam lubang rahimnya dan mengaduk aduk G-spot Bella.
“Arr.. aku nggak tahaann.. nngghh.. aakgghh.. oohh.. Andrei.. mmpphh..” ruangan itu kini penuh dengan desahan histeris Bella. Bella sudah tidak mempedulikan Andre lagi dan ia hanya ingin segera dapat menyemburkan maninya banyak-banyak agar tubuhnya terasa ringan dan lega. 
“Aaahh.. Arr.. Aku keluarr.. ooghh.. laagii.. aawww.. aaghh..” pekik Bella mengakhiri orgasmenya yang entah keberapa. Tubuhnya kelonjotan, bergelinjang-gelinjang kenikmatan. Andre sendiri sebenarnya sudah merasakan orgasme saat Bella menikmati permainan oralnya, lubang penisnya terlihat meleleh cairan bening.
Andre masih mengulang-ulang permainan mulutnya di memek Bella kali ini ia berdiri merangkak mengangkangi Bella.
“Arr.. udah doongg.. ayoo masukiinn..” rengek Bella. 
“Mmmpphh.. semakin harum saja lubangmu Bella, apalagi cairanmu ini..” kata Andre seraya membenamkan kembali wajahnya di lubang Bella.
“Sluurrphh.. Sluurrphh..” suara lidah Andre kenikmatan. 
“Aaawww.. aawww.. uugghh.. aa.. Arr.. Pleasee.. masukin.. cepet..” rengek Bella lagi.
Rupanya Bella sudah tidak kuat menahan geli yang amat sangat dari permainan lidah Andre apalagi kalau dihisap bibir dalamnya terasa ubun-ubunnya ikut terhisap. Bella sudah hampir tak punya tenaga lagi terasa terkuras bersama semburan maninya berkali-kali.
Andre kemudian membimbing Bella bersandar di sofa lalu memberikan french kiss yang lembut berdiri dengan lututnya, cukup lama kedua insan itu bercumbu. Ada sensasi lain yang ia rasakan selain nafsu dan kini hatinya sedikit gundah.
“makasih yach, permainanmu memang hebat..” puji Bella.
“Maukah kamu.” imbuh Bella.
“Ssstt.. nggak perlu dilanjutin aku tahu kok apa yang kamu akan ucapkan, lagian permainanku kan belum puncak..” sergah Andre sambil menempelksn telunjuk kanannya di bibir Bella. 
Kedua insan itu lantas terdiam kemudian saling membisu.
“Bella, maukah kamu menjadi kekasihku, lebih dari apa yang kita lakukan sekarang..?” tanya Andre sembari melepas kecupan di kening Bella memecah kesunyian.
Rupanya diam-diam Andre terpesona dengan ekspresi Bella, demikian Bella takluk di lutut Andre. Andre kemudian teringat Sri pacarnya yang ia pacari hampir 1 tahun lalu dimana Sri hampir tidak pernah mau dengan permainan oral Andre. Sri sendiri tidak begitu antusias dengan seks dan hal ini tidak seimbang dengan hasrat Andre.
“Ar! kamu udah tahu semua tentangku kan? dan aku tidak mau mengecewakan kamu.” kata Bella.
“Apa pun itu Bella aku menerimanya, aku juga bukan orang yang suci.” balas Andre datar.
“Lagian kamu orangnya hebat, nafsunya hot dan yang paling aku suka adalah keenam bibirmu,” puji Andre.”Enam..?” Bella penasaran. 
“Iya emang kamu nggak merasa.. apa?” tanya Andre sambil menenggak jahe gingsengnya yang kini sudah mulai digin. Bella masih tampak kebingungan dengan maksud Andre. Kemudian Andre mengambil tempat duduk di sebelah kiri Bella lalu mengambil kedua paha Bella dan ditempatkan di pahanya. Tangan kanannya merengkuh tengkuk Bella yang kini tergolek di pelukannya.
“Aku suka tubuhmu yang indah Bella.. tinggi, pinggulmu panjang, bibirmu yang tebal ini mengingatkan aku seperti milik Titi DJ, pantatmu padat berisi apalagi ini..” puji Andre seraya mengulum puting Bella.
“Emmpphh..” sedang tapi kenyal bukan main.
“Ditambah dengan ini.. keempat bibir bawahmu yang tebal lembut dan harum terawat,” puji Andre tak henti-hentinya.
Bella semakin melambung ke awan dengan pujian dan rayuan Andre, kini aliran darahnya mulai mengalir deras kembali dan hangat terasa di bagian bawah pori-porinya. Tubuhnya terasa haus pelukan lagi menandakan gairahnya terbakar lagi.
Andre masih terlihat menjilat, mengulum seluruh bagian kepala Bella, penisnya terlihat sedikit mengendor. Andre tahu bahwa Bella mulai horny lagi dan kini ia meningkatkan tempo pemanasannya.
“Uuugghh.. aagghh.. aagghh.. Arr.. aku mau lagi, Yang!” rengek Bella lagi. 
“Kita ke kolam renang yuk..” ajak Andre, kemudian dalam sekejap Bella sudah dalam bopongan Andre.
Keduanya terlihat mencebur kolam bersamaan. Andre dan Bella berenang telanjang bersama dan sesekali bercumbu mesra. Lima belas menit kemudian naik ketepian dan berjalan ke arah tembusan pintu dapur.
“Bik Ijaahh.. temenin aku doongg.. pakai tuh baju renangku di kamar mandi..” teriak Bella keras sambil mengetok pintu.
“Tapi Bella..” sergah Andre. 
“Ar, rasanya aku nggak kuat dech meladeni nafsu kamu yang..” Bella mencoba menghentikan perkataannya seraya mendekat ke Andre.
“Iya Neng Bella..” sahut Bik Lili dari dalam.
Setengah menit kemudian Lili keluar dan sudah mengenakan pakaian renang milik Bella dan handuk dililitkan di pinggulnya.
“Wow kalo begini ini sich bukan pembatu tapi pantas jadi nyonya rumah..” guman Andre.
“Tubuhnya sintal, dadanya menggunung 36B, kulitnya kuning mulus, pantatnya.. wow sungguh pemandangan indah..” Andre masih terkagum pada penampilan Bik Lili.
“Hush.. jangan bengong.. aku duluan..” protes Bella memecah lamunan Andre.
Kemudian Bik Lili menceburkan diri ke kolam renang lalu berenang sepuas hatinya. Di sisi kolam Andre dan Bella mulai bercumbu, Bella mengapitkan kedua pahanya di pinggul Andre karena kurang tinggi. Andre bersandar di tepian kolam dan mencumbui leher dan bibir Bella bergantian.
“Emmhh.. oogghh.. aagghh.. Arr.. shhss..” desah Bella memulai permainannya. Lili mendekat ke arah Andre dan Bella dan mengambil tempat di belakang Bella, Ia membantu mengikat rambut Bella. Kemudian Lili perlahan melepas pakaian renangnya dan menempelkan dada motoknya di punggung Bella. 
“Ooohh.. hangat.. tetekmu.. Biik.. oohh nikmat Ar..” Bella terbata. Lili kemudian menggosok dan sesekali menekan sambil diputar payudaranya di punggung Bella secara teratur. cerita sex terbaru Mahasiswi 2017
“Emmphh.. aakhh.. aagghh.. sshh.. nngghh.. Ohh Andrei.. lidahmu.. gelii.. oogghgh.. Lili.. Lilih.. oogghh.. tetekmu.. ooghh putingmu gelii..” ceracau Bella tak karuan.
Andre melepaskan satu tangannya dari bokong Bella dan melesak ke selangkangan Bella.
“Aawww.. uughh.. pelan-pelan Arr..” Shita kesakitan karena Andre sedikit kasar tadi.
“Ar! penismu udah tegang.. masukin yach,” rajuk Bella lalu merapatkan kedua dadanya ke dada Andre dan menggeser ke belakang pinggulnya.
Sedetik kemudian..
“Slerrpphh..” dan, “Aaagghh.. aagghh.. oohh.. penismu panjang, Yang..” desah Bella yang kemudian menggoyang pinggulnya pelan.
“Emmpphh.. oohh.. .. nikmat Sayangg..” Bella merem melek. Sensasi yang ia rasakan adalah kehangatan diantara dua tubuh dan sensasi pijatan air akibat gerakan maju mundurnya.
Bella masih bergelayut di pundak Andre, wajahnya expresif miring ke kiri sementara Andre melingkarkan lengannya di tubuh kedua wanita itu.
Andre memainkan lidahnya di rongga Lili untuk mencumbui wanita bahenol itu dan tampaknya Lili sudah sangat terangsang. Permainan mulutnya sangat lembut dan penuh birahi, wajahnya memerah menahan birahinya.
“Mmmpphh.. Mass Andrei.. ookhh..” desah Lili.
“Biik puter lagi putingmu.. cepeeth.. aaughh.. aku.. aakk.. takk.. kuuwww..” Lili tidak menjawab namun kedua putingnya ditekan keras lalu diputarnya, kedua tangannya memilin dan meremas payudara Bella.
Andre sendiri melepaskan kedua sanggahan tangannya di pantat Bella karena Bella sudah mempererat himpitan kedua pahanya di pinggangnya. Tangan Andre lalu menjelajahi pantat Lili kemudian membukanya dan mulai permainan kedua telunjuknya di area antara memek dan pantat Lili.
Telunjuknya ia gosokkan pelan dari arah belakang. “Ssshh.. oohh.. Mass.. sshh.. Andrei.. tusuk lebih dalaam Mass..” Lili mulai menggigil.
“.. aawww.. aawww.. eengghh.. oogghh.. Aku keluaarr.. aahh.. aahh.. aahh.. oogghh.. ouughh.. sshh.. Andrei.. aku gellii..”
Bella lalu mencabut gigitan memeknya karena geli menahan orgasmenya kali ini. Ia mendorong kuat-kuat kedua kakinya ke dinding kolam sampai Lili terhempas ke belakang dan gelagapan.
Kemudian Bella berenang ke tepian, berjalan mengambil handuk lalu duduk di kursi menenggak jamu bikinan Lili. “Maaf Bik, aku tadi ngilu banget.. sekarang milikmu..”
Andre sejak tadi hanya terdiam karena spermanya sebetulnya tadi ingin segera ia semprotkan ke rahim Bella kini tertunda. Akan tetapi kekecewaannya terobati setelah Lili mendekatinya lalu mengajaknya ke tepian kolam.
Lili memposisikan dirinya doggy style kesukaannya dan dari sisi kolam yang dangkal Andre menghujamkan 16 cm penisnya keras-keras ke memek Lili. Lili sendiri sebetulnya suka seks gaya sedikit keras dan tampaknya ia menikmati kocokan Andre.
Kocokan demi kocokan Lili terus melenguh, mendesah, kadang menghempaskan tubuhnya menahan geli akan tetapi Andre kali ini tidak mau melepaskan mangsanya begitu saja, ia mencengkeram pinggul Lili erat membuat Lili semakin kelonjotan berteriak-teriak kegelian bercampur nikmat yang amat sangat.
“Mass.. Arrii.. akuu.. aaghh.. aaghh.. aaghh.. oohh.. mauu.. lagii..” teriak Lili panjang. Andre mekin keras menghujamkan penisnya ke dalam rahim Lili dan semenit kemudian Andre dan Lili berteriak keras bersamaan melepas semua beban birahinya. Bella hanya tersenyum kelelahan di kursi sana lalu menawarkan minuman penghangat bagi Andre dan Lili. Malam bergulir seiring dengan desahan manusia yang haus seks di rumah itupun mengiringi datangnya sang fajar.
Seminggu setelah kejadian itu, Andre putus dengan Sri dan resmi menjadi pacar Bella dan rasanya mereka cocok dalam hal seks.
Beribu macam gaya telah mereka lakukan untuk meraih kepuasan birahinya. Lili sendiri kemudian menjadi wanita panggilan papan atas, atas saran Bella daripada hanya sebagai pembantu.
Obat Pembesar Penis